Saat ini baju atasan untuk anak perempuan telah hadir dalam berbagai model serta kombinasi warna yang imut, manis, serta menggemaskan. Tak jarang sebagai orangtua, Anda merasa bingung dalam memilih. Ketika dihadapkan dengan model baju atasan anak-anak yang sangat beragam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda dapat menjatuhkan pilihan dengan tepat. Anda tak perlu cemas, karena BP-Guide akan membantu dalam memilih baju atasan untuk anak perempuan Anda yang cantik. Anda hanya tinggal menyimak tips & trik sederhana yang sudah kami siapkan dalam poin-poin di bawah ini
Sesuaikan dengan Situasi serta Kondisi
Selain memberi kebebasan pada anak untuk memilih baju yang disukainya, Anda sebagai orangtua tetap harus memberi pengawasan serta mengarahkan agar baju yang dipilihnya sesuai dengan kultur serta kondisi lingkungan sekitar. Pertimbangkan faktor keamanan sekaligus kesopanan di samping tampilan yang imut serta cantik. Apalagi dengan kondisi saat ini dimana ada banyak penjahat di luar sana yang sering tergoda dengan anak kecil.
Selain faktor keamanan, Anda juga sebaiknya memikirkan faktor kenyamanan baju atasan yang akan dikenakan putri anda. Sederhana saja, baju pesta untuk si kecil tentu berbeda model, aksesoris serta bahannya dengan baju yang akan dia pakai sehari-hari, bukan?
Sesuaikan dengan Usia serta Kesukaan Anak
gambar---------------
Selain menyesuaikan dengan situasi serta kondisi, anda pun perlu menyesuaikan baju atasan anak anda dengan usianya. Jangan sampai memilih baju dengan model mirip baju orang dewasa untuknya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin di atas, baju anak yang menyerupai baju dewasa bukan hanya tidak nyaman, tapi bisa jadi kurang sopan serta tidak aman bagi si kecil.
Selain itu jangan paksakan anak untuk memilih baju sesuai desain favorit kita sebagai Ibu. Apa yang menurut kita norak belum tentu jelek bagi si kecil, karena anak-anak memiliki dunia sendiri dimana selera model baju kesukaannya tentu berbeda dengan kita yang sudah dewasa.
Carilah Baju Berwarna Cerah
gambar-----------------
Dalam memilih baju atasan untuk anak anda, pastikan anda menggunakan warna yang cerah untuk menghindari kesan suraam, apalagi dunia anak identik dengan keceriaan masa kecil. Kalau masih ragu, Anda juga bisa bertanya pada si kecil apa warna kesukaannya. Untuk anak perempuan, biasanya tidak jauh dari warna-warni ceria seperti merah muda, kuning, oranye, atau/ biru muda yang memberi kesan feminin sekaligus meriah.
Sesuaikan dengan Situasi serta Kondisi
Selain memberi kebebasan pada anak untuk memilih baju yang disukainya, Anda sebagai orangtua tetap harus memberi pengawasan serta mengarahkan agar baju yang dipilihnya sesuai dengan kultur serta kondisi lingkungan sekitar. Pertimbangkan faktor keamanan sekaligus kesopanan di samping tampilan yang imut serta cantik. Apalagi dengan kondisi saat ini dimana ada banyak penjahat di luar sana yang sering tergoda dengan anak kecil.
Selain faktor keamanan, Anda juga sebaiknya memikirkan faktor kenyamanan baju atasan yang akan dikenakan putri anda. Sederhana saja, baju pesta untuk si kecil tentu berbeda model, aksesoris serta bahannya dengan baju yang akan dia pakai sehari-hari, bukan?
Sesuaikan dengan Usia serta Kesukaan Anak
gambar---------------
Selain menyesuaikan dengan situasi serta kondisi, anda pun perlu menyesuaikan baju atasan anak anda dengan usianya. Jangan sampai memilih baju dengan model mirip baju orang dewasa untuknya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin di atas, baju anak yang menyerupai baju dewasa bukan hanya tidak nyaman, tapi bisa jadi kurang sopan serta tidak aman bagi si kecil.
Selain itu jangan paksakan anak untuk memilih baju sesuai desain favorit kita sebagai Ibu. Apa yang menurut kita norak belum tentu jelek bagi si kecil, karena anak-anak memiliki dunia sendiri dimana selera model baju kesukaannya tentu berbeda dengan kita yang sudah dewasa.
Carilah Baju Berwarna Cerah
gambar-----------------
Dalam memilih baju atasan untuk anak anda, pastikan anda menggunakan warna yang cerah untuk menghindari kesan suraam, apalagi dunia anak identik dengan keceriaan masa kecil. Kalau masih ragu, Anda juga bisa bertanya pada si kecil apa warna kesukaannya. Untuk anak perempuan, biasanya tidak jauh dari warna-warni ceria seperti merah muda, kuning, oranye, atau/ biru muda yang memberi kesan feminin sekaligus meriah.
motivator indonesia terbaik motivator indonesia terkenal motivator indonesia Asia motivator indonesia muda
Persaingan dalam bisnis begitu sengit. Kadang mengabaikan moral dan prinsip. Jauh-jauh hari Mahatma Gandhi mengajarkan tujuh pantangan yang harus dihindari, yakni:
- kaya tanpa bekerja,
- kesenangan tanpa kesadaran,
- pengetahuan tanpa karakter,
- bisnis tanpa moral,
- ilmu tanpa kemanusiaan,
- penghargaan tanpa pengorbanan,
- politik tanpa prinsip.
Tujuh hal tersebut sangat sulit dibantah, karena memang benar adanya.
Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menggandrungi pemikiran-pemikiran dari agama Islam dan Kristen. Pada akhir Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang pria Hindu yang murka kepada Gandhi karena ia dianggap terlalu berpihak kepada Muslim.
Kembali ke salah satu pantangan di atas. Kaya tanpa bekerja. Agama manapun pastilah mensyaratkan kesuksesan dan kekayaan dengan kerja keras. Manusia hanya mendapatkan apa-apa yang ia upayakan. Secara umum yah seperti itu.
Kerja keras yang dimaksud bukan soal ikhtiar belaka. Termasuk juga soal belajar yang sungguh-sungguh, amal yang sungguh-sungguh, dan doa yang sungguh-sungguh. Right? Dengan demikian, kemungkinan sukses akan jauh lebih besar.
Drama korupsi e-KTP telah membuat kita muak. Ironisnya sebagian orang menjadi kaya-raya karena korupsi itu. Perhatikan, di sini beberapa pantangan Gandhi telah dilanggar oleh mereka yang terlibat dalam korupsi tersebut. Apa hasilnya? Kekacauan, penzaliman, malu, marah, dsb.
Sebagai motivator Indonesia, saya berpesan, "Mari kita petik hikmah dari tujuh pantangan tersebut." Sebisa-bisanya kita terapkan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Persaingan dalam bisnis begitu sengit. Kadang mengabaikan moral dan prinsip. Jauh-jauh hari Mahatma Gandhi mengajarkan tujuh pantangan yang harus dihindari, yakni:
- kaya tanpa bekerja,
- kesenangan tanpa kesadaran,
- pengetahuan tanpa karakter,
- bisnis tanpa moral,
- ilmu tanpa kemanusiaan,
- penghargaan tanpa pengorbanan,
- politik tanpa prinsip.
Tujuh hal tersebut sangat sulit dibantah, karena memang benar adanya.
Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menggandrungi pemikiran-pemikiran dari agama Islam dan Kristen. Pada akhir Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang pria Hindu yang murka kepada Gandhi karena ia dianggap terlalu berpihak kepada Muslim.
Kembali ke salah satu pantangan di atas. Kaya tanpa bekerja. Agama manapun pastilah mensyaratkan kesuksesan dan kekayaan dengan kerja keras. Manusia hanya mendapatkan apa-apa yang ia upayakan. Secara umum yah seperti itu.
Kerja keras yang dimaksud bukan soal ikhtiar belaka. Termasuk juga soal belajar yang sungguh-sungguh, amal yang sungguh-sungguh, dan doa yang sungguh-sungguh. Right? Dengan demikian, kemungkinan sukses akan jauh lebih besar.
Drama korupsi e-KTP telah membuat kita muak. Ironisnya sebagian orang menjadi kaya-raya karena korupsi itu. Perhatikan, di sini beberapa pantangan Gandhi telah dilanggar oleh mereka yang terlibat dalam korupsi tersebut. Apa hasilnya? Kekacauan, penzaliman, malu, marah, dsb.
Sebagai motivator Indonesia, saya berpesan, "Mari kita petik hikmah dari tujuh pantangan tersebut." Sebisa-bisanya kita terapkan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Anda kenal tokoh yang satu ini? Arcandra Tahar namanya.
Ir. Arcandra Tahar, M.Sc, Ph.D adalah putra Minang yang kemudian kuliah dan bekerja di Texas, Amerika. Sebelumnya beliau adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) walaupun hanya 20 hari, yang menjadikannya menteri dengan masa kerja terpendek.
Sekarang, beliau adalah Wakil Menteri ESDM. Kita abaikan dulu latar belakang beliau yang sempat rada kontroversi. Selama di Texas, beliau nyambi sebagai guru ngaji (tahsin). Ya, guru ngaji. Boleh dibilang, beliau ini penggiat di Islamic Family Academy di Houston, Texas.
Salah satu peserta di sana, Yuyud Tomtom, mengaku, “Tahun lalu, saya bertemu dengan dia di Islamic Family Academy Houston Spring Camp. Kemudian, saya tahu jika dia adalah seorang guru ngaji. Dia mengajari anggota keluarga saya bagaimana membaca Al-Quran secara benar. Itu adalah bagian dari kebaikannya. Semoga Allah memberi pahala yang berlimpah."
Karena itulah, saat bertemu beliau saya bertanya soal agama. Tepatnya, tentang kesalahan-kesalahan kita terhadap orang lain dan bagaimana cara meminta maafnya andai kita tidak bisa bertemu juga menghubungi orang itu secara langsung.
Pejabat yang satu ini memang sederhana dan rendah hati. Tapi ilmu agamanya insya Allah bisa diandalkan. Pertanyaan saya ini dijawab panjang-lebar oleh beliau. Lugas. Menurut beliau, kita harus berusaha mencari orang tersebut dengan sungguh-sungguh. Soal sungguh-sungguh ini hanya Allah dan hati kita yang tahu.
Bila tidak bertemu juga, carilah kerabatnya. Begitulah. Minta maaf sama manusia, minta ampun sama Allah. Pantaslah di kalangan tertentu beliau dipanggil 'buya'. Semoga beliau selalu sehat dan dilindungi Allah. Aamiin.
Lantas, bagaimana rasanya tinggal dan berkeluarga di negeri yang secara iman kita adalah minoritas? Beliau mengajarkan analogi tentang sungai. Apakah kita 'membangun pagar bagi anak' atau 'mengajarkan anak berenang'. Beliau menyarankan alternatif yang terakhir, mengajarkan anak berenang.
Masih banyak lagi ilmu-ilmu bermanfaat dari beliau. Kapan-kapan kita sambung lagi. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Motivator Indonesia
Ir. Arcandra Tahar, M.Sc, Ph.D adalah putra Minang yang kemudian kuliah dan bekerja di Texas, Amerika. Sebelumnya beliau adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) walaupun hanya 20 hari, yang menjadikannya menteri dengan masa kerja terpendek.
Sekarang, beliau adalah Wakil Menteri ESDM. Kita abaikan dulu latar belakang beliau yang sempat rada kontroversi. Selama di Texas, beliau nyambi sebagai guru ngaji (tahsin). Ya, guru ngaji. Boleh dibilang, beliau ini penggiat di Islamic Family Academy di Houston, Texas.
Salah satu peserta di sana, Yuyud Tomtom, mengaku, “Tahun lalu, saya bertemu dengan dia di Islamic Family Academy Houston Spring Camp. Kemudian, saya tahu jika dia adalah seorang guru ngaji. Dia mengajari anggota keluarga saya bagaimana membaca Al-Quran secara benar. Itu adalah bagian dari kebaikannya. Semoga Allah memberi pahala yang berlimpah."
Karena itulah, saat bertemu beliau saya bertanya soal agama. Tepatnya, tentang kesalahan-kesalahan kita terhadap orang lain dan bagaimana cara meminta maafnya andai kita tidak bisa bertemu juga menghubungi orang itu secara langsung.
Pejabat yang satu ini memang sederhana dan rendah hati. Tapi ilmu agamanya insya Allah bisa diandalkan. Pertanyaan saya ini dijawab panjang-lebar oleh beliau. Lugas. Menurut beliau, kita harus berusaha mencari orang tersebut dengan sungguh-sungguh. Soal sungguh-sungguh ini hanya Allah dan hati kita yang tahu.
Bila tidak bertemu juga, carilah kerabatnya. Begitulah. Minta maaf sama manusia, minta ampun sama Allah. Pantaslah di kalangan tertentu beliau dipanggil 'buya'. Semoga beliau selalu sehat dan dilindungi Allah. Aamiin.
Lantas, bagaimana rasanya tinggal dan berkeluarga di negeri yang secara iman kita adalah minoritas? Beliau mengajarkan analogi tentang sungai. Apakah kita 'membangun pagar bagi anak' atau 'mengajarkan anak berenang'. Beliau menyarankan alternatif yang terakhir, mengajarkan anak berenang.
ippho santossa bersama eyang Habibie |
Masih banyak lagi ilmu-ilmu bermanfaat dari beliau. Kapan-kapan kita sambung lagi. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Motivator Indonesia